Back to Top

Hi, Guest!

  LOKASI :  Kota Bandung

Bergabung Selama :

BAGIKAN :   

Bagikan :

Bawang Dayak Kering / 1 kg / Rp. 150.000.-

Update Terakhir
:
19 / 12 / 2019
Min. Pembelian
:
1 Lembar
Dilihat Sebanyak
:
503 kali
Harga
Rp. 150.000
Bagikan
:

Perhatian !

Perusahaan ini terdaftar sebagai Free Member. Hindari melakukan pembayaran sebelum bertemu penjual atau melihat barang secara langsung. COD (Cash On Delivery) atau bertemu langsung dengan penjual merupakan metode transaksi aman yang kami sarankan.

Detail Bawang Dayak Kering / 1 Kg / Rp. 150.000.-

Bawang dayak yang berasal dari hutan Kalimantan Barat memiliki khasiat dahsyat dalam pengobatan aneka penyakit. Sayangnya, si umbi ajaib ini belum banyak dikenal masyarakat luas sehingga baru sebagian saja yang memanfaatkan keampuhannya. Masyarakat Dayak biasa menyebutnya dengan “ bawang hutan atau bawang kambe” . Lain lagi masyarakat Melayu, mereka menyebutnya dengan “ bawang mekah” , mungkin karena khasiatnya yang ajaib. Tumbuhan ini sudah lama digunakan masyarakat setempat untuk pengobatan aneka penyakit. Kandungan senyawa aktif dalam bawang dayak sangat lengkap sehingga sangat wajar khasiatnya banyak. Senyawa ini meliputi alkaloid, steroid, glikosida, flavonoid, fenolik, tanin, dan saponin. Salah satu dari senyawa ini, yaitu flavonoid dapat berkhasiat sebagai antikanker, antiviral, anti-inflamasi, mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, serta penangkap radikal bebas. Kekuatan aktivitas antioksidan senyawa flavonoid tergantung pada jumlah dan posisi dari gugus OH dalam molekul flavonoid. Semakin banyak gugus OH, aktivitas antiradikalnya semakin tinggi. Beberapa penelitian dan pengujian telah dilakukan untuk membuktikan khasiat bawang dayak. Di antaranya oleh Fakultas Farmasi ITB Bandung yang mengkaji pengaruh pengolahan simplisia terhadap kandungan metabolit utama bawang dayak. Bawang dayak dapat digunakan langsung secara segar atau dikeringkan. Untuk mendapatkan khasiat maksimal, sebaiknya bawang dayak diperoleh ketika pertumbuhannya mencapai puncak vegetatif, yaitu ketika baru muncul kuncup bunga. Naiknya popularitas bawang dayak sangat beralasan karena didukung oleh bukti-bukti akurat yang telah merasakan khasiat dahsyat si umbi ajaib ini. Salah satunya dialami oleh Ibu Titiek Sri Rahayu, asal Jakarta. Ia mencoba mengonsumsi bawang dayak setelah divonis menderita kanker payudara oleh dokter. Ketika itu, dokter menyarankannya untuk menjalani operasi pengangkatan payudara. Ia rajin mengonsumsinya sebanyak 3 kali sehari, yaitu saat pagi, siang, dan sore. Alhamdulillah, benjolan yang semula 7 cm x 4 cm tinggal sebesar kacang tanah. Ia merasakan betul khasiatnya dengan menyaksikan penyusutan massa benjolannya dari hari ke hari. Khasiat bawang dayak dapat menyembuhkan berbagai penyakit, mulai dari yang ringan hingga penyakit berbahaya, bahkan mematikan. Misalnya, diabetes mellitus, jantung koroner, hipertensi, tuberkulosis, bronkitis, radang rektum, asam urat, radang prostat, ambeien, peluruh lemak, bisul, hepatitis, dan peningkat gairah seksual. Ingin tahu lebih jauh tentang si umbi ajaib ini dan bagaimana aplikasi pengobatannya? AgroMedia Pustaka menerbitkan buku Bawang Dayak Si Umbi Ajaib Penakluk Aneka Penyakit yang akan membahas secara tuntas tentang bawang dayak ini. Buku ini disusun oleh Ni Luh Indrawati, S.Farm., Apt. dan Razimin, S.Si., Apt. Di dalamnya dijelaskan mulai dari mengenal bawang dayak sebagai mutiara Borneo yang memiliki segudang khasiat, pembahasan ilmiah bawang dayak, manfaat bawang dayak untuk menumpas aneka penyakit, teknik peracikan untuk pengobatan, hingga ramuan bawang dayak secara spesifik untuk 23 jenis penyakit ringan dan berat, seperti kanker, diabetes, jantung, hipertensi, hepatitis, TBC, bronkitis, sinusitis, radang, asam urat, rematik, infeksi, gondok, pencernaan, ambeien, nyeri haid, bisul, kewanitaan, dan peningkat gairah seksual. Selain itu, dilengkapi pula dengan cara bertanam bawang dayak yang mudah dan tahan hama sehingga Anda dapat memiliki persediaan bawang dayak sendiri secara segar. Beberapa penderita penyakit ikut menyempurnakan buku ini dengan memberikan testimoni masing-masing dari pengalaman mereka memperoleh khasiat bawang dayak. Buku ini mendapat banyak sambutan positif dari para tokoh dan pemerhati kesehatan, seperti guru besar Fakultas Farmasi Unair, Dr. Hj. BRA. Mooryati Soedibyo, Prabowo Subianto, bupati Kubu Raya Kalimantan Barat, dan tokoh-tokoh lainnya. Bawang ini dikenal dengan banyak nama, antara lain : 1. Bawang Berlian 2. Bawang Dayak 3. Bawang Sabrang 4. Bawang Arab 5. Bawang Tiwai 6. Bawang Kapal 7. Bawang Merah Hutan 8. Bawang Hantu 9. Bawang Siyem 10. Bawang Sayup 11. Bawang Lubak 12. Dan lain – lain Bawang Dayak dan Karakteristiknya Bawang dayak atau bawang berlian ( Eleutherine ) palmifolia adalah salah satu jenis tanaman yang berkhasiat bagi kesehatan. Eleutherine americana merr atau lebih dikenal bawang sabrang adalah tanaman herbal setinggi 30– 40cm yang berasal dari Kalimantan. Orang Kalimantan menyebutnya Bawang Dayak karena memang berasal dari Kalimantan. Sementara orang luar Kalimantan menyebutnya Bawang Sabrang dikarenakan untuk mendapatkannya harus menyeberang ( sabrang) . Ada juga sebagian orang menyebutnya sebagai Bawang Berlian atau Bawang Arab. Bawang Sabrang membutuhkan syarat hidup pada ketinggian antara 600 – 2000 m dpl. Sangat cocok bila berada pada lahan yang kaya akan belerang. Bentuk dan warnanya lebih mirip bawang merah lanang. Tanamannya sendiri memiliki ciri daunnya berbentuk pita sepanjang 15-20 cm, lebar 3-5 cm mirip palem dengan tulang daun sejajar. Bunga berwarna putih dengan kelopak berjumlah lima. Penduduk lokal di Kalimantan sudah menggunakan tanaman ini sebagai obat tradisional. Bagian yang dapat dimanfaatkan pada tanaman ini adalah umbinya. Khasiat Bawang Dayak Bawang Dayak/ Borneo dapat membantu penyembuhan berbagai jenis penyakit, antara lain : 1. Amandel 2. Ambeien 3. Asam Urat 4. Asma 5. Bisul 6. Bronkhitis 7. Darah Rendah 8. Diabetes Melitus 9. Epilepsi 10. Gangguan Pencernaan Lambung 11. Gangguan Seksual 12. Ginjal 13. Gondok 14. Hepatitis 15. Hipertensi / Darah Tinggi 16. Insomnia 17. Jantung 18. Kanker Kelenjar Getah Bening 19. Kanker Paru – Paru 20. Kanker Payudara 21. Kanker Rahim 22. Kanker Usus 23. Keputihan 24. Kista 25. Kolesterol 26. Maag 27. Migrain 28. Myom 29. Obat Muntah 30. Pelupa / Menurunnya Fungsi Ingatan 31. Peluruh Kemih 32. Pencahar 33. Prostat 34. Radang Usus 35. Rematik 36. Sakit Kuning 37. Sakit Perut 38. Sakit Pinggang 39. Stamina 40. Stroke 41. TBC 42. Vertigo 43. Vitalitas Bawang Dayak Menurut Uji Klinis Bawang dayak mengandung senyawa naphtoquinonens dan turunannya seperti elecanacine, eleutherine, eleutherol, eleuthernone. Naphtoquinones dikenal sebagai antimikroba, antifungal, antivirial dan antiparasitik. Selain itu, naphtoquinones memiliki bioaktivitas sebagai antikanker dan antioksidan yang biasanya terdapat di dalam sel vakuola dalam bentuk glikosida. Komponen antioksidan memiliki peranan penting bagi perlindungan kesehatan tubuh. Para ahli berpendapat bahwa antioksidan mampu mereduksi risiko penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung. Penggunaan antioksidan alami saat ini dianggap lebih aman karena antioksidan alami diperoleh dari ekstrak tanaman. Antioksidan alami yang terdapat pada tanaman antara lain kelompok flavonoid berupa senyawa polifenol. bawang dayak memiliki kelompok flavonoid. Didalam referensi Buku Tanaman Obat Indonesia disebutkan bahwa kandungan Bawang Tiwai ini meliputi : Polifenol, Tanin, Alkaloid, Saponin, Triterpenoid, Stroid, GlIkosida, Fenolik dan Flavonoid ( kandungan senyawa lainnya masih dalam penelitian) . Sudah sejak lama bawang dayak dimanfaatkan sebagai obat aneka penyakit. Meskipun demikian, studi mengenai manfaat bawang dayak untuk kesehatan masih belum banyak dilakukan. Bawang dayak untuk obat hipertensi dan diabetes Menurut Prof Dr Sidik Apt ( guru besar emiritus Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran) bawang dayak mengandung alisin. Senyawa inilah yang bermanfaat menurunkan tekanan darah dan menurunkan kekentalan darah. Kandungan naphtoquinones dalam bawang dayak dikenal sebagai antimikroba, antifungal, antivirial, dan antiparasitik. Selain itu, naphtoquinones memiliki bioaktivitas sebagai antikanker dan antioksidan. Bukan hanya naphtoquinones, kandungan alkaloid, flavonoid, glikosida, dan saponin juga mendatangkan khasiat kesehatan, yakni sebagai hipoglikemik atau penurun kadar glukosa darah untuk terapi penderita diabetes melitus. Sebuah studi preklinis yang dilakukan oleh Sa’ roni, dkk. yang dipublikasikan pada Cermin Dunia Kedokteran tahun 1992 menyatakan bahwa bawang dayak memiliki efek anti-inflamasi atau antiperadangan. Antioksidan, Penangkal Radikal Bebas Tahukah Anda bahwa bawang dayak berkhasiat sebagai antimelanogenesis ( mencegah timbulnya bintik atau titik-titik hitam di kulit) dan antioksidan ( menangkal radikal bebas) . Hal ini disebabkan oleh kandungan senyawa golongan alkaloid, flavonoid, steroid ( triterpenoid) , glikosida, glikosida antrakinon, dan saponin dalam bawang dayak. Menurut Dr Sukrasno MS, farmakolog dari Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung, bawang dayak kaya akan antosianin— senyawa pewarna alami yang memberikan warna merah pada bawang dayak. Menurut Prof. Dr. Sidik, Apt. ( guru besar emiritus Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran) antosianin merupakan antioksidan yang berperan menetralkan radikal bebas. Berkurangnya kadar radikal bebas dalam tubuh, risiko untuk menderita penyakit kanker, jantung, dan diabetes semakin berkurang. Fenolik Sederhana dan Naphtokuinones, Agen Antikanker Menurut de Padua dkk dalam Plant Resources of South East Asia tahun 1999, kandungan fenolik sederhana, tanin, quinines, dan antosianin dalam bawang dayak merupakan senyawa yang memiliki efek terhadap pengobatan kanker. Sebuah studi yang dilakukan oleh Vita Permanasari, Mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM, menyatakan bahwa ekstrak bawang dayak memiliki kemampuan untuk menghambat perkembangan sel kanker darah manusia. Sebuah riset ilmiah yang dilakukan oleh Himawan Budityastomo dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara membuktikan ekstrak bawang dayak dapat menurunkan tingkat ekspresi cyclin-E sel kanker rahim manusia. Turunnya aktivitas cyclin-E menyebabkan terjadinya apoptosis atau kematian sel kanker. Sementara itu, menurut Petr Babula ( peneliti di Department of Natural Drugs, University of Veterinary and Pharmaceutical Sciences, Republik Ceko) , naphtokuinones dalam bawang dayak merupakan senyawa yang berperan sebagai agen antikanker. Bawang Dayak, Pemelihara Kesehatan Ginjal Penelitian lain yang dilakukan oleh Arnida dkk dari Farmasi Universitas Lampung menjelaskan ekstrak bawang dayak dapat menurunkan kadar kalsium urine, meningkatkan volume air seni selama 24 jam ( bersifat diuretik atau peluruh kencing) , dan menurunkan pH air seni. Aktivitas diuretik pada bawang dayak bisa memudahkan penghancuran dan pengeluaran batu ginjal. Cara Penyajian Bawang Berlian Aturan pakai ( cara ini untuk semua jenis penyakit yang dah tertera di atas) : - Ambil 5-6 butir bawang, cuci bersih, dan potong kecil-kecil - Rebus bawang dengan 2 gelas air hingga air berkurang setengahnya - Minum air rebusan bawang, sehari 2x Atasi diabetes mellitus, mioma dan mag Caranya dengan menyeduh irisan satu siung ( 30 gram) bawang dayak menggunakan segelas air panas, atau memanaskan dengan api kecil tapi tidak sampai mendidih. Sebab menutur Sidik, sebagian besar senyawa aktif pada tanaman mudah rusak bila dipanaskan lebih dari 900C. Dokter herbalis di Tangerang, Banten, dr Prapti Utami sepakat. Tubuh lebih mudah menyerap kandungan antioksidan bawang berlian hasil proses perebusan. Serbuk Prof. Sidik menyarankan untuk mengolah bawang berlian menjadi serbuk. “ Dengan membuat serbuk, senyawa masih menyerupai aslinya, tidak terjadi degradasi, ” ujarnya. Untuk membuat serbuk, cuci umbi segar, iris tipis 3 mm, kemudian keringkan. Pengeringan bisa menggunakan oven dengan suhu maksimal 400C hingga kadar air kurang dari 10% . Atau cukup kering anginkan irisan bawang dayak, tidak terkena sinar matahari langsung. Irisan bawang sabrang kering setelah 2-3 hari bila temperatur 28-300C. Selanjutnya giling irisan kering itu menjadi serbuk. Untuk mengonsumsinya kita bisa menyeduh seperti yang disarankan oleh Valentina Indrajati, herbalis di Bogor, Jawa Barat. Sidik mengatakan hindari menyeduh dengan air mendidih, cukup dengan air matang tapi hangat. Serbuk bawang berlian juga dapat dikemas dalam kapsul. Namun, dalam bentuk itu tubuh lebih lama mencerna bawang dayak karena mesti mengurai selubung kapsul dahulu. Manisan Olahan lain dalam bentuk manisan seperti dilakukan oleh Ronny Yuniar Galingging dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian ( BPTP) Kalimantan Tengah. Cara membuatnya mudah. Cuci bersih bawang dayak, potong akar dan daun, lalu iris dengan ketebalan 1-2 mm. Kukus irisan bawang dayak itu selama 5 menit. Setelah itu masukkan ke dalam larutan gula dengan perbandingan gula dan air 1: 1. Masak sampai kental dan terbentuk kristal gula. Lukas Tersono Adi, cara konsumsi bawang dayak bisa dalam bentuk rebusan, seduhan, kapsul, maupun lalapan.
Tampilkan Lebih Banyak